Friday 23 November 2012

Anatomi Tumbuhan (akar)





BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan khususnya pada batang tumbuhan.
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut     :
a.                  Epidermis
b.                  Korteks
c.                  Stele
Fungsi lain batang :
Ø  alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
Ø  alat perkembangbiakan vegetatif
Ø  alat penyimpan bahan makanan cadangan
Ø  tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah

         BAB II
PEMBAHASAN
Batang merupakan organ tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman, di dalam batang terdapat berbagai jaringan didalamnya yang  menyusun segala aktifitas batang, antara batang dikotil dan monokotil terdapat perbedaan sistem penyususn batang, berikut akan di paparkan perbedaan tersebut.
1.                  Batang Dikotil
Description: http://4.bp.blogspot.com/-2-dVTRE00SM/UJY4gtmknVI/AAAAAAAAAyY/kVV4onIrebY/s200/unduhan.jpg

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.

Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a.                  kambium pembuluh (vascular cambium) yang menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,
b.                  kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
   a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
a.                  Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
b.                  Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
c.                  Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang Monokotil
Description: http://2.bp.blogspot.com/-apco1FsNVEQ/UJY5Y3gi2eI/AAAAAAAAAyg/nMoMBSq2jl8/s1600/images.jpg


Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
Batang  adalah  organ  pokok  pada  golongan  tumbuhan  Cormophyta,  di samping akar dan daun. Fungsi utama batang adalah pada system percabangan yang mendukung perluasan bidang fotosintesis serta merupakan transportasi utama dari air, unsur hara, dan bahan organik sebagai fotosintesis. Sehingga dengan fotosintesis pada  batang  tumbuhan  tersebut  bisa  menghasilkan  makanan  untuk  kehidupan tumbuhan.
B.     Sifat dan fungsi batang
Batang tumbuhan memiliki bagian buku (node) dan ruas (internode). Batang  berbentuk  silindris  atau  yang  lain,  tetapi  biasanya  mempunyai penampang  melintang  yang  bersimetri  regular,  pertumbuhannya  fototropi  atau heliotrope. Batang selalu mengalami pertumbuhan di ujung (pertumbuhan  tidak  terbatas),  mengadakan  pencabangan  dari  pertumbuhandan perkembangan kuncup samping (lateral), dan umumnya tidak berwarnahijau. Batang  tumbuhan  berfungsi  untuk  mendukung  tajuk  tumbuhan, termasuk daun, bunga, buah dan biji. Selain memperluas bidang fotosintesis melalui pola percabangannya, batang juga merupakan jalan pengangkutan air dan unsur hara dari dalam tanah ke daun (xylem) dan dari daun ke bagian tumbuhan  yang  lain  (floem).  Kadang  kala  batang  juga  menjadi  tempat penimbunan zat makanan cadangan.Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a.  Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pulamempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapatdengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b.   Terdiri dari atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c.   Tubuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop)
d.   Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e.   Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f.   Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Sebagai bagian tumbuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk:
a.   Mendukung  bagian-bagian  tumbuhan  yang  ada  di  atas  tanah,  yaitu:  daun, bunga, dan buah.
b.   Dengan  percabangannya  memperluas  bidang  asimilasi,  dan  menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c.   Jalan  pengankutan  air  dan  zat-zat  makanan  dari  bawah  ke  atas  dan  jalan pengankutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d.   Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
C. Tumbuhan berbatang dan tidak berbatang
Jika  kita  membandingkan  beberapa  jenis  tumbuhan,  ada  di  antaranya  yang  jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a.  Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).
Tumbuh-tumbuhan  yang  benar  tidak  berbatang  sesungguhnya  tidak  ada hanya  tampaknya  saja  tidak  ada.  Hal  itu  disebabkan  karena  batang  amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan  tersusun  rapat  satu  sama  lain  merupakan  suatu  roset  (rosula),  seperti misalnya  lobak  (Raphanus  sativus  L),  sawi  (Brassica  juncea  L).  Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan  nyata  pada  waktu  berbunga.  Dari  tengah-tengah  roset  daun  akan muncul  batang  yang  tumbuh  cepat  dengan  daun-daun  yang  jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.
b.  Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1.   Batang   basah   (hebaceus),   yaitu   batang   yang  lunak   dan  berair, misalnya  pada  bayam  (Amaranthus  spinosus  L.), krokot  (Portulaca oleracea L.).
2.   Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebaguan besar terdiri atas kayu, yang terdapat pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah  tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga (Mangifera indica L.), semak: sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3.   Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas  yang  nyata  dan  seringkali  berongga,  misalnya  pada  padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramaneae) pada umumnya.
4.   Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa   Kunth.),   wlingi   (Scirpus   grossus   L.)   dan   tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lain-lainnya.
selain itu permukaan batang terdapat pula:
a)   berambut ( pilosus ), seperti pada tembakau
b)  berduri ( spinosus ), misalnya mawar
c)   memperlihatkan bekas-bekas daun , misalnya pada pepaya dan kelapa
d)  memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya nagka dan keluwih
e)   memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sangon
f)   keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti terlihat pada jambu
biji (Psidium guajava L)dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendraon L)
D. Arah tumbuh pada batang
Arah  tumbuh  batang  pokok  tumbuhan  dapat  bersifat  genetis  atau  karena pengaruh  factor  luar  secara  sesaat,  bahkan  pengaruh  cahaya  dirasakan  cukup dominan.  Penjelasan  berikut  dapat  memperluas  pemahaman  tentang  arah  tumbuh batang pokok dan cabang batang.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut :
a.  Tegak ( fastigiatus ), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas,  tetapi  selanjutnya  hampir  sejajar  dengan  batang  pokoknya,  misalnya wiwilan pada kopi ( Coffea sp.),


b.  tegak lurus ( erectus ) jika arahnya lurus keatas, misalnya pepaya
c.   Condong ke atas ( patens ), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut  kurang  lebih  45  derajat,  misalnya  pada  pohon  cemara  (  Casuarina equisetifolia L.),
d.  mendatar (horizontalis  ),jika  cabang  dengan  batang  pokok  membentuk sudut sebesar kurang lebih 90 derajat C, misalnya pada pohon randu ( Ceiba pentandra Gaertn.),
e.  Terkulai( declinatus  ), jika  cabang  pada  pangkalnya  mendatar,tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta ( Coffea robusta Lindl.),
f.   Bergantung  (  pendulus  ),  cabang-cabang  yang  tumbuhnya  ke  bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
g.  berbaring(  humifusus  ),  batang  terletak   pada  permukaan   tanah,  hnya ujungnya saja yang membengkok keatas, misalnya semangka
h.  menjalar  dan  merayap  (  repens  ),  batang  berbaring  tetapi  pada  buku- bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi jalar
i. mengangguk  (nutans)  batang  tumbuh  tegak  lurus  keatas  tetapiujungnya membengkok kbawah, misalnya bunga matahari
j. memenjat (scandens),  jika  batang  tumbuh  keats  dengan  menggunakan

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Secara anatomi tumbuhan terdiri atas   pembuluh xilem dan floem  dan  jaringan-jaringan  pada  tumbuhan  seperti  jaringan  meristematik  dan jaringan permanen. Batang merupakan organ tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman yang berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh, alat perkembangbiakan vegetatif, alat penyimpan bahan makanan cadangan, tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah.


DAFTAR PUSTAKA

Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk,  1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta

 

About Me

Followers

Copyright © 2010 NailulmunaFarm (Usaha Santri)

Template By Nano Yulianto